Trial and Error Untuk Dapat Formulasi Biskuit Ibu Hamil Memanfatkan Tepung Porang

SURYAMALANG.COM, MALANG - Penggunaan porang sebagai bahan biskuit untuk ibu hamil ternyata butuh proses lama untuk mendapat formulasinya.
Tim mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Yang membuat biskuit "Amora" yaitu Vio Awan Nur Hidayat menyatakan ada trial and error. Sampai pernah jadi biskuit yang keras dan sulit dimakan.
"Kalau kebanyakan tepung porang atau glukomanannya juga gak enak. Kita coba-coba terus sampai akhirnya dapat formula yang pas," jelas Vio pada suryamalang.com, Jumat (10/9/2021).
Untuk membuat biskuit ini dengan mencampurkan tiga jenis tepung.
Yaitu tepung terigu, meizena dan tepung glukoman dari porang yang sudah diekstraksi.
Kemudian diberi telur, gula halus dan mentega. Untuk menjadi ekstrak tepung, kulit porang dikupas, kemudian dijemur sampai kering.
Selanjutnya diiubah jadi tepung dengan cara dihaluskan.
Dosen pembimbing tim ini, Dr Lilik Wahyuni MPd menyatakan, rata-rata porang hanya buat diekspor.
"Niat awal kita membantu membantu petani. Ternyata bisa juga buat biskuit buat ibu hamil. Tahap awal bikin gak enak karena rasa umbinya terasa. Akhirnya ditambah dengan maizena baru enak," kata Lilik.
Keunikkan rasanya juga ditemukan. Tanpa garam sudah asin. Tanpa susu, biskuit itu terasa ada susunya.
Ketika dikunyah, terasa renyah. Dari hasil uji lab, kandungan karbohidrat biskuit tinggi dan bisa memenuhi kebutuhan ibu hamil.
Begitu juga kandungan proteinnya.
Pemanfaatan porang di Indonesia dalam produk pangan masih terbilang sangat minim.
Lima mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) yang membuat ini adalah M Ahmad Talkhis, Nabilla Alya Anastasya, Farida Lutfiya Azizah, Fatih Meru Samudera dan Vio Awan Nur Hidayat.
0 Response to "Trial and Error Untuk Dapat Formulasi Biskuit Ibu Hamil Memanfatkan Tepung Porang"
Post a Comment