Korut Krisis Pangan dan Uang Kertas Kim Jong-un Bikin Kupon

Tak hanya mengalami krisis pangan, Korea Utara dikabarkan tengah mengalami krisis uang kertas.
Berbagai media mengutip sumber tak dikenal di Korut melaporkan kekurangan uang kertas membuat Bank sentral negara pimpinan Kim Jong-un itu sampai harus mencetak kupon senilai sekitar US$1 (Rp14 ribu) sebagai pengganti alat transaksi warga.
Pemerintah Korut juga dikabarkan menggunakan kupon-kupon yang dinamakan Tonpyo itu untuk menggaji pegawai.
Rimjin-gang, sebuah situs berita di Jepang yang dioperasikan pembelot Korea Utara, melaporkan bahwa kupon tersebut beredar setidaknya sejak Agustus.
"Akibatnya, arus kas lembaga pemerintah dan partai, badan usaha milik negara, dan pabrik-pabrik memburuk sampai pada titik di mana pembayaran terhambat dan bank tidak lagi menerima pembayaran tunai atau pengiriman uang," bunyi laporan Rimjin-gang.
Salah satu penyebabnya kekurangan uang kertas itu dilaporkan karena Korea Utara belum menerima kertas dan tinta yang dikirim dari China guna mencetak uang kertas resmi.
Kelangkaan kertas dan tinta itu terjadi karena sampai saat ini Korea Utara masih menutup perbatasan akibat pandemI Covid-19.
Korea Utara segera menutup seluruh perbatasan dan melarang perjalanan keluar masuk negara tak lama setelah kasus Covid-19 mulai menyebar ke luar China.
Tak hanya itu, penarikan mata uang luar negeri, seperti Dollar Amerika Serikat dan Yuan China turut menyebabkan kelangkaan uang kertas di Korea Utara.
Reuters tidak dapat secara independen mengonfirmasi penggunaan kupon dan fenomena krisis kupon tersebut.
Namun, situs berita pemantau isu Korea Utara berbasis di Korea Selatan, NK News, turut melaporkan krisis uang kertas itu.
(rds/bac)[Gambas:Video CNN]
0 Response to "Korut Krisis Pangan dan Uang Kertas Kim Jong-un Bikin Kupon"
Post a Comment