Pakar Sebut Program JKN-KIS BPJS Kesehatan Dilirik China-India

Jakarta, CNN Indonesia --

Pakar Asuransi Kesehatan Universitas Indonesia Prof. Budi Hidayat mengapresiasi kinerja BPJS Kesehatan yang tetap beroperasi menjelang usianya sembilan tahun.

Dia mengatakan Program JKN-KIS merupakan jaminan kesehatan sosial dengan jumlah peserta terbesar di dunia. Beberapa negara disebut-sebut tertarik mengadopsi layanan kesehatan a la BPJS Kesehatan untuk diterapkan di masing-masing negaranya.

"Pelaksanaan Program JKN-KIS yang berkembang pesat ini bahkan membuat China dan India mulai melirik pola jaminan kesehatan di Indonesia," katanya dalam webinar Media Workshop "Menjaga Keberlangsungan Program JKN-KIS" yang diselenggarakan BPJS Kesehatan, Jumat (29/10).

Menurutnya, kehadiran Program JKN-KIS yang dijalankan BPJS Kesehatan membawa banyak dampak positif bagi masyarakat Indonesia.


Budi menjelaskan dengan kondisi saat ini, jika tetap mengikuti tarif pelayanan kesehatan dan iuran yang ditetapkan pemerintah, kondisi surplus Dana Jaminan Sosial (DJS) diproyeksikan terjaga sampai 2024.

Meski demikian, kata dia, untuk menjaga kesinambungan pendanaan finansial Program JKN-KIS jangka panjang, diperlukan setidaknya empat solusi sistemik yang bisa diimplementasikan pemerintah, BPJS Kesehatan, dan pihak-pihak terkait.

"Yaitu dengan mengontrol utilisasi abnormal, melakukan rasionalisasi tarif layanan, menetapkan iuran yang ideal, dan mengoptimalkan tata kelola kepesertaan," paparnya.

Data resmi menyebutkan, sampai dengan 30 September 2021, jumlah peserta JKN-KIS sudah mencakup 226,3 juta jiwa atau sekitar 83% dari total penduduk Indonesia. Hal ini menunjukkan langkah BPJS Kesehatan menuju Universal Health Coverage (UHC) kian dekat.

Peningkatan Kualitas

Sementara itu, Direktur Perluasan dan Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan, David Bangun mengatakan bahwa pertumbuhan peserta JKN-KIS harus diiringi dengan peningkatan kualitas layanan dan kepuasan peserta.

Survei tahun 2020 menunjukkan bahwa 8 dari 10 peserta JKN-KIS puas dengan layanan BPJS Kesehatan.

David mengatakan, pihaknya terus mengoptimalkan layanan digital di berbagai aspek. Dari sisi layanan kepesertaan, BPJS Kesehatan menyediakan layanan pengurusan administrasi, pemenuhan informasi, dan pengaduan melalui aplikasi Mobile JKN.

Pihaknya telah menerapkan sistem online di pelayanan kesehatan seperti antrean online di fasilitas kesehatan, display tempat tidur, display tindakan operasi, konsultasi dokter online, dan sebagainya.

"Kami juga memudahkan peserta untuk membayar iuran JKN-KIS melalui kanal non-tunai melalui autodebit, fasilitas perbankan maupun non perbankan, Kader JKN, dan lain-lain," ujar David.

Sementara itu, Anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional, Muttaqien mengatakan Program JKN-KIS semakin mendekat dan menjangkau seluruh penduduk Indonesia. Diperlukan rencana strategis yang sistematis dan terukur untuk mencapai target terlindunginya 98 persen penduduk Indonesia dalam Program JKN-KIS pada tahun 2024.

(mko)

[Gambas:Video CNN]

Related Posts

0 Response to "Pakar Sebut Program JKN-KIS BPJS Kesehatan Dilirik China-India"

Post a Comment