Cincin Emas Pencegah Mabuk Berusia 1000 Tahun Ditemukan di Israel

Jakarta, CNN Indonesia --

Sebuah cincin emas kuno ditemukan di reruntuhan pabrik wine di Israel. Para arkeolog memperkirakan cincin ini sudah berusia lebih dari 1000 tahun. Tak hanya sebagai perhiasan, cincin ini juga disebut dapat mencegah mabuk.

Cincin ini ditemukan di situs penggalian yang berasal dari Zaman Bizantium yakni sekitar 330-1453 Masehi. Cincin ini ditemukan di sisa reruntuhan pabrik wine yang diyakini merupakan produsen anggur komersil terbesar pada masa itu. Hasil anggur dari pabrik ini diekspor ke seluruh Israel dan sekitarnya.

Pabrik anggur ini terkenal dengan anggur putih yang juga disebut dengan anggur Gaza atau anggur Ashkelon. Selain cincin itu, guci tanah dan peralatan lain menandakan pabrik ini telah menghasilkan lebih dari 2 juta liter wine setiap tahunnya.

Para peneliti menemukan cincin ini di dekat gudang penyimpanan botol anggur. Hasil analisis menunjukkan cincin ini dikenakan oleh orang kaya dengan status tinggi. Cincin ini dikenakan oleh pria dan wanita.

Cincin emas ini memiliki mata berupa batu ungu yang kemungkinan adalah batu amethyst atau batu kecubung.

"Amethysts disebutkan dalam Alkitab sebagai salah satu dari 12 batu mulia yang dikenakan oleh imam besar Kuil di upacara," kata seorang ahli dari Israel Antiquities Authority (IAA), Amir Golani dalam sebuah pernyataan dikutip dari Live Science.

Orang-orang di tempat itu juga percaya permata ini dapat mencegah mabuk dan gejala yang muncul karena mengonsumsi alkohol berlebihan.

"Banyak manfaat yang melekat pada permata ini, termasuk pencegahan efek samping minum atau mabuk," kata Golani.

Kepercayaan ini juga terlihat dari nama amethyst yang berasal dari bahasa Yunani amethysitos yang berarti tidak mabuk.

Menurut Gemological Institute of America (GIA), amethyst adalah jenis kuarsa yang dahulu sangat berhaga seperti zamrud dan rubi. Namun, penemuan deposit besar pada aba ke-19 di Brasil membuat batu ini menjadi murah dan mudah di dapat.

(ptj)

[Gambas:Video CNN]