Warga Desa Pengkol Sukoharjo Terganggu Bau Limbah PT RUM Kumpulkan Data untuk Dilaporkan ke Dinas

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Sejumlah warga di Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo kembali mengeluhkan bau limbah dari PT RUM. 

Menurut tokoh masyarakat Desa Pengkol, Tomo, saat kasus Covid-19 meledak di Sukoharjo pada bulan Maret 2021 lalu, bau limbah sudah jarang tercium. 

Namun, dalam kurun waktu tiga bulan terakhir, bau limbah kembali tercium, bahkan semakin menyengat, dan dalam kurun waktu cukup lama.

Baca juga: Terbukti Buang Limbah Ciu ke Bengawan Solo, Polda Jateng Tetapkan Dua Warga Polokarto Jadi Tersangka

Baca juga: Tak Hanya Limbah Ciu, Gibran Sebut Ada Limbah Tekstil dari Solo Cemari Bengawan Solo

Selain itu, warga juga mendapati adanya pencemaran air jalur pipa pembuangan limbah cair PT. RUM di Sungai Gupit. 

"Airnya berbusa dan berbau, pipa-pipa yang rusak juga belum diperbaiki," katanya, Selasa (2/11/2021).

Mendapati temuan tersebut, warga yang terdampak mulai mengagendakan pertemuan rutin mereka setiap bulannya. 

Pertemuan itu sempat berhenti seiring adanya pandemi Covid-19, dan pembatasan kegiatan masyarakat.

Baca juga: Tak Tahan Bau Busuk Limbah Pabrik, Warga Nguter Sukoharjo Geruduk BBWSBS, Tapi Diminta ke DLH

Tomo menuturkan, bau limbah yang tercium warga dirasakan hampir setiap hari.

"Dua bulan yang lalu baunya paling cuma 10 menit, tapi saat ini semakin lama. Sampai 1 jam," terangnya. 

"Limbah cairnya kita perhatikan volumenya meningkat," tambahnya.

Baca juga: Endapan Limbah Kedung Ombo Naik ke Permukaan, Ikan-Ikan Mati Mendadak

Dengan pertemuan ini, warga terdampak akan mencatat kembali bau limbah PT RUM yang terjadi, dan pencemaran lingkungannya. 

"Laporan tersebut nanti akan kita laporkan ke dinas terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sukoharjo, DPRD Sukoharjo, atau ke Pemkab Sukoharjo," ujarnya. 

Dia berharap, dengan adanya gerakan ini, ada upaya dari PT RUM untuk memperhatikan limbahnya, agar tidak mencemari lingkungan dan mengganggu warga. (*)

Share this post