Ngikut Investor Ritel dan Institusi Main Saham Ini Kuncinya

Jakarta, CNBC Indonesia - Saat ini jumlah investor ritel saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) terus mengalami kenaikan, yang memberikan "warna" bagi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di pasar modal Indonesia.

Tak hanya investor ritel, selama ini investor institusi dengan dana juga masih menjadi penggerak saham di pasar modal, begitu juga dengan institusi asing.

Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, dalam program Investime Jumat (24/9), mengatakan meski ada di dua kubu berbeda, menurutnya kedua investor yaitu investor ritel dan institusi melihat investasi dengan tujuannya masing-masing.


"Baik institusi atau ritel tujuannya sama, mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin dengan tingkat risiko kecil. Mau risiko hilang tak bisa. Ada nilai yang harus dikelola. Mau menangnya saja, tidak bisa. Tujuan investasi akan menentukan gaya investasinya," katanya.

Terkait investasi jangka panjang dan pendek, saat ini marak dengan sebutan scalping alias trading saham dengan jangka pendek, yaitu hitungan jam bahkan menit.

Menanggapi hal ini, dia mengatakan jika gaya setiap orang dalam berinvestasi saham pasti berbeda. Namun menurut dia ada saran yang harus diperhatikan untuk investor yang mencoba cara ini.

"Kalau mau investasi jangka pendek mesti punya cukup waktu, lihat layar jual dan beli dalam waktu singkat," tuturnya.

Kedua, mulai dengan dana kecil dan harus mulai membiasakan diri alias disiplin. Yang terpenting juga adalah harus siap untuk cut loss [jual rugi]. "Kalau misal ternyata penurunan 1-3% atau 2-4% ngga boleh lagi yang namanya sayang untuk cut loss. Kalau memang waktunya cut loss, ya cut loss," tegasnya.

Hal ini yang harus menjadi perhatian, sebab arah geraknya akan lebih mudah dibaca dan harus didukung teknik analisa yang cukup. Menurutnya, jika ingin mencoba, ini bisa menjadi teknik menguntungkan. Namun yang harus diingat, sesuaikan keuntungan dengan biaya-biaya yang harus dibayar.

"Jangan sampai mengincar 1 titik, tapi habis untuk fee dan lainnya, Yang penting mindset, disiplin. Jangan menunda karena mesti tega terhadap diri sendiri, terutama jangan takut cut loss," pungkasnya.

Sebelumnya data BEI mengungkapkan bahwa ada penambahan sebanyak 1 juta investor saham baru sampai dengan 31 Agustus 2021.

Dengan penambahan tersebut, saat ini jumlah investor saham di BEI menjadi 2.697.832 single investor identification (SID) saham dan 6,1 juta investor secara keseluruhan di pasar modal Tanah Air (termasuk reksa dana dan obligasi).

SID adalah nomor identitas tunggal yang dikeluarkan oleh KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia) kepada investor. Seorang investor hanya memiliki satu nomor SID dan menandakan pemiliknya telah terdaftar secara resmi sebagai investor di pasar modal.


[Gambas:Video CNBC]

(tas/tas)

Related Posts

0 Response to "Ngikut Investor Ritel dan Institusi Main Saham Ini Kuncinya"

Post a Comment